class='date-header'>Minggu, 23 Februari 2014

Komputer Komisi A Dibobol

BANDA ACEH - Sejumlah dokumen penting milik Komisi A DPR Aceh yang tersimpan dalam hard disc komputer di ruangan komisi yang membidangi hukum, politik dan pemerintahan tersebut dilaporkan hilang. Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh sudah turun tangan untuk menelusuri kasus raib dan bobolnya data digital tersebut.
Kasus hilangnya dokumen lembaga legislatif itu merebak di kalangan terbatas sejak Jumat (21/2). Kasus itu sendiri menarik perhatian karena dokumen yang dilaporkan hilang adalah milik komisi strategis di DPR Aceh yang membidangi hukum, politik, dan pemerintahan. “Kasus itu sudah dilaporkan ke Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh ada hari Jumat, 21 Februari 2014,” kata seorang sumber di kalangan DPR Aceh kepada Serambi, Sabtu (22/2).
Menurut sumber itu, hilangnya hard disc tersebut diperkirakan beberapa hari sebelum diketahui pada hari Jumat 21 Februari 2014. Beberapa staf Komisi A DPRA langsung melaporkan kasus itu ke polisi.
Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh dengan memeriksa kalangan dalam termasuk satuan pengamanan (satpam) DPRA. “Selain satpam, staf ahli dan staf DPRA saya dengar juga sudah dimintai keterangannya,” ujar sumber Serambi yang minta namanya tak ditulis.
Ketua Komisi A DPRA, Adnan Beuransyah yang dimintai tanggapannya membenarkan kasus hilangnya hard disc komputer yang berisi sejumlah data Komisi A tersebut.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Moffan MK SH juga membenarkan telah menerima laporan  hilangnya hard disc berisi database milik Komisi A DPRA. “Kita sudah menindaklanjuti laporan itu,” kata Moffan. 
Post By.Yus. Sum : http://aceh.tribunnews.com/2014/02/23/komputer-komisi-a-dibobol

class='date-header'>Jumat, 21 Februari 2014

Dosa orang yang mengupat

Mengupat ialah menceritakan atau menyebut keburukan atau kekurangan seseorang kepada orang lain. 
Rasulullah S.A.W. menjelaskan mengenai mengumpat seperti sabdanya bermaksud :

"Mengumpat itu ialah apabila kamu menyebut perihal saudaramu dengan sesuatu perkara yang dibencinya"(Hadis Riwayat Muslim)

Mengumpat kelakuannya disedari atau tidak apabila menyebut atau menceritakan keburukan biarpun tanpa menyebut nama pelakunya tetapi diketahui oleh orang yang mendengarnya.

Memandangkan betapa buruk dan hinanya mengumpat, ianya disamakan seperti memakan daging saudara seagama. Manusia waras tidak sanggup memakan daging manusia, apalagi daging saudara sendiri.

Dosa mengumpat bukan saja besar, malah antara dosa yang tidak akan diampunkan oleh Allah biarpun pelakunya benar-benar bertaubat.

Dosa mengumpat hanya layak diampunkan oleh orang yang diupatkan. Selagi orang yang diumpatnya tidak mengampunkan, maka dosa itu akan kekal dan menerima pembalasannya diakhirat.

Sabda Rasulullah S.A.W. "Jauhilah mengumpat kerana mengumpat itu lebih berdosa daripada zina. Sesungguhnya orang melakukan zina, apabila dia bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Dan sesungguhnya orang yang melakukan upat tidak akan diampunkan dosanya sebelum diampun oleh orang yang diupat" (Hadis riwayat Ibnu Abib Dunya dan Ibnu Hibbad)

Disebabkan mengumpat terlalu biasa dilakukan, maka ia tidak dirasakan lagi sebagai satu perbuatan dosa. Hakikat inilah perlu direnungkan oleh semua. 

Mengumpat dan mencari kesalahan orang lain akan mendedahkan diri pelakunya diperlakukan perkara yang sama oleh orang lain. Allah akan membalas perbuatan itu dengan mendedahkan keburukan pada dirinya. Sabda Rasulullah S.A.W. "Wahai orang yang beriman dengan lidahnya tetapi belum beriman dengan hatinya! Janganlah kamu mengumpat kaum muslim, dan janganlah kamu mengintip-intip keaibannya. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya, maka Allah akan mengintip keaibannya, dan dia akan mendedahkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri" (Hadis riwayat Abu Daud)


Orang yang mengumpat akan mendapat kerugian besar pada hari akhirat. Pada amalan mereka akan dicatatkan sebagai perbuatan menghapuskan pahala.

Sabda Rasulullah S.A.W.  "Perbuatan mengupat itu samalah seperti api memakan ranting kayu kering". Pahala yang dikumpulkan sebelum itu akan musnah atau dihapuskan seperti mudahnya api memakan kayu kering sehingga tidak tinggal apa-apa lagi.

Diriwayatkan oleh Abu Ummah al-Bahili, di akhirat seorang terkejut besar apabila melihat catatan amalan kebaikan yang tidak pernah dilakukannya didunia. Maka, dia berkata kepada Allah "Wahai Tuhan ku, dari manakah datangnya kebaikan yang banyak ini, sedangkan aku tidak pernah melakukannya". Maka Allah menjawab : "Semua itu kebaikan (pahala) orang
yang mengumpat engkau tanpa engkau ketahui".

Sebaliknya, jika pahala orang yang mengupat tidak ada lagi untuk diberikan kepada orang yang diupat, maka dosa orang yang diupat akan dipindahkan kepada orang yang mengumpat. Inilah dikatakan orang muflis diakhirat nanti.

Memandangkan betapa buruknya sifat mengupat, kita wajib berusaha mengelakkan/menghindari diri daripada melakukannya.

Oleh itu perbanyakkanlah zikir supaya dapat menghindarkan diri daripada mengupat...

nah kawan-kawan kita jangan jadi pengupat ya... terimakasih atas ikut sertanya membaca sedikit coretan ini... wassalam.

class='date-header'>Minggu, 16 Februari 2014

sanad keilmuan pendidikan Dayah di aceh


Berikut ini adalah sanad keilmuan pendidikan Dayah di aceh yang bersambung kepada Rasulullah SAW,

- Syaikh Hasanul Basri (Pimpinan Pesantren MUDI Mesra sekarang)   
- Syaikh Abdul Aziz Al-Manthiqi
- Syaikh Muhammad Wali al Khalidi
- Syaikh Muhammad Jamil Jaho
- Syaikh Ahmad bin Abdul Lathif al Khatib al Minangkabawi
- Sayyid al Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha al Makki
- Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan
- Syaikh Utsman bin Hasan ad Dimyathi
- Syaikh Abdullah as Syarqawi
- Syamsuddin Muhammad bin Salim al Hafni
- Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Athiyyah al Khulaifi
- Imam Nuruddin Abi Dhiya Ali bin Ali as Subramilsi
- Nuruddin Ali bin Yahya az Ziyadi
- Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Hajar al Makki
- Syaikhul Islam Zakariyya bin Muhammad al Anshari
- al Hafidz Syihabuddin Abil Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Hajar al Asqalani
- al Hafidz Zainuddin Abil Fadhl Abdurrahim bin Husain al Iraqi
- Abil Hasan Ali bin Ibrahim al Aththar ad Damsyiqi
- Imam Muhyiddin Yahya bin Syaraf an Nawawi
- Jamaluddin Abil Hasan Sallar bin Hasan al Irbili
- Muhammad bin Muhammad Shahib asy Syamil shaghir
- Najmuddin Abdul Ghaffar bin Abdurrahim al Quzwaini shahibul Hawi
- Imam Abil Qasim Abdul Karim bin Muhammad ar Rafi`i
- Imam Abu Bakar Muhammad bin Fadhl
- Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yahya an Naisaburi
- Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al Ghazali
- Imamul Haramain Abi Ma`ali Abdul Malik
- Rukunul Islam Abi Muhammad Abdullah bin Yusuf al Juwaini
- Imam Abi Bakar Abdullah bin Ahmad al Qaffal al Marwadzi as Shaghir
- Imam Abi Zaid Muhammad bin Ahmad al Marwadzi
- Abi Ishaq Ibrahim bin Muhammad al Marwadzi
- Abil Abbas Ahmad bin Umar bin Suraij
- Imam Abil Qasim Utsman bin Sa`id al Anamathi
- Imamul Kabir Abi Ibrahim Ismail bin Yahya al Muzanni
- Imamul Aimmah Abu Abdillah Muhammad bin Idris as Syafi`i
- Imam Darul Hijrah Abu Abdillah Malik bin Anas
- Imam Nafi` maula Ibnu Umar
- Imam Abdullah bin Umar bin Khaththab ra.
- Sayyiduna wa Maulana Muhammad SAW.


Syaikh Muhammad Wali al Khalidi (Abuya Muda Waly)
Syaikh Muhammad Wali al Khalidi (Abuya Muda Waly)
Syaikh Abdul Aziz Al-Manthiqi (Abon Aziz Samalanga)
Syaikh Abdul Aziz Al-Manthiqi (Abon Aziz Samalanga)
Syaikh Hasanul Basri (Abu Mudi)
Syaikh Hasanul Basri (Abu Mudi)