class='date-header'>Minggu, 30 November 2014

Misteri Segitiga Bermuda versi islam

Segitiga bermuda yang juga biasa disebut segitiga setan terletak di wilayah lautan samudera atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4juta km2 yang membentuk garis segita antara wilayah2 teritorial britania raya sbg titik di sebelah utara, puerto rico teritorial amerika serikat titik di sebelah selatan dan miami negara bagian florida amerika serikat sbg titik disebelah barat.
Pasti pernah dgr kan peristiwa2 aneh di sana yang sering terjadi kapal2 hilang baik laut maupun udara secara misterius.Ada yang bilang segitiga bermuda itu adalah tempat mangkalnya alien dan ufo.Ada yg bilang itu adalah pusat magnet terbesar didunia.Ada juga yang bilang itu pusat bumi dan terdapat black hole yang mampu menyedot apapun yg melintas.Lalu apa pendapat islam tentang segita bermuda?
Ada hadist yg diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “Apabila salah seorang berada ditempat yg terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yg meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagibn lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu” dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Syaitan.Jadiapa kaitannya dengan bermuda???
Alasannya karena bermuda terletak di perairan atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika.Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari afrika dan sejuk dari Amerika Utara. Dengan hadist ini maka terjawablah misteri segitiga bermuda.Perkara2 aneh yg terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan istana Syaitan yang mungkin tersembunyi disitu.
Ada sebuah buku yang berjudul “Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di segitiga bermuda” Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir,bahwa kawasan bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal. Jika benar dakwaan buku itu, tidak aneh lagi apa yang di Sabdakan Oleh Nabi SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului zaman sekaligus Nabi SAW membuktikan bahwa islam memiliki semua jawaban untuk semua pertanyaan.

Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah Al-arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabiyullah Khidzir A.S bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut.Syaitkh imam M. M berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggukan jubah suci berwarna kebiruan.
Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal ditempat itu??? Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan Syaitan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu,maka mereka pun berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu(segitiga bermuda).Karena sesungguhnya barang siapa yg bisa sampai ketempat titik tengah kawasan segitiga bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yg sesungguhnya.
Banyak orang2 jaman dahulu yang telah mencoba kepusat Segitiga bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang kedunianya. Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu.Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian.Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi. PS: ya Allahu’alam… Semua kembali kepada sang pencipta Alam Allah SWT, karena sesungguhnya Allah SWT lah yang paling tahu apa sebenarnya segitiga bermuda itu.

Yus: http://misteridunia.wordpress.com/2012/05/13/misteri-segitiga-bermuda-versi-islam/

class='date-header'>Minggu, 09 November 2014

Pemurnian Hati Melalui Thariqat

Menurut Al-Qur’an, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati dan menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.”
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat sepotong daging yang apabila dalam keadaan tenang maka tenang pula seluruh bagian tubuh yang lain dan apabila dalam keadaan kotor maka kotor pula seluruh bagian tubuh yang lain, itulah hati.”
Hati seseorang memiliki satu wajah yang diarahkan ke alam spiritual dan satu wajah yang dihadapkan alam kehidupan jasmani. Hati mengandung kedua alam, jasmaniah dan rohaniah, dan menyebarkan sifat-sifat Ketuhanan yang diterimanya dari alam ruh.
Hati dalam mikrokosmos adalah bagaikan ‘Arsy dalam makrokosmos. Namun demikian, hati memiliki karakter-karakter dan kemuliaan tertentu yang tidak dimiliki ‘Arsy, yaitu bahwa hati menerima kemuliaan dari alam ruh, hati merupakan kesadaran daripadanya, sedangkan ‘Arsy tidak. Ini karena kemuliaan yang datang dari alam ruh ke hati, diterima dalam bentuk sifat-sifat, yaitu sifat-sifat kehidupan, pengetahuan dan akal sehingga hati dapat menenimanya, sebagaimana apabila matahari memberikan cahayanya, sifatnya, ke dalam sebuah rumah, rumah itu menjadi terang. Jadi, rumah diberi sifat matahari dalam bentuk cahaya yang terang. Sedangkan kasih sayang sampai di ‘Arsy berbentuk tindakan dan kekuatan, bukan sebagal sifat. Karena itu, ‘Arsy diam, sedangkan melalui hati maka pengaruh perbuatan dan kekuatan ‘Arsy akan mencapai makhluk. Setiap sesuatu ada, tetapi hidup tidak harus mewujudkan dirinya di dalamnya. Pengetahuan dan hikmah merupakan sifat Allah. Ini terjadi sebagaimana ketika matahari memancarkan sifat terangnya kepada sebuah gunung, maka gunung itu menjadi memiliki sifat terang yang berasal dan matahari. Sebaliknya, apabila perbuatan dan pengaruh itu disinarkan kepada batu rubi dan cornelian, batu-batu itu tidak diberi karakter oleh sifat terangnya matahari, tetapi melalui matahari batu-batu itu memunculkan sifat-sifat kerubian serta ke-cornelian-annya mereka sendiri. Selain itu, hati memiliki kepandaian, ketika dimurnikan melalui proses jalan Thariqat, yaitu ketika berada dalam tempat terbentuknya cinta, sebagaimana hati berperan sebagai tempat untuk pembentukan sifat spiritual. Apabila selama proses perkembangan, kesempurnaan dan perhatian kepada Allah, hati mencapai kesempurnaan, maka hati menjadi tempat perwujudan semua Sifat-Sifat Ketuhanan. Semua yang ada di alam semesta yang turun dari ‘Arsy tidak dapat menahan cahaya ketuhanan atau salah satu Sifat Allah. Seperti Gunung Sinai, ketika itu runtuh dan hancur.
Mengenai apakah hati itu, apa arti pemurnian hati, dan kapan hati mencapai kesempurnaan ke-hati-annya, ketahuilah bahwa hati memiliki bentuk jasmaniah, yaitu sebagai sepotong daging, tetapi tidak setiap orang memiliki realitasnya atau jiwa hati, sebagaimana diperlihatkan dalam ayat Al-Qur’an: “Sesungguhnya terdapat tanda-tanda peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati.”
Hati bisa suci ataupun kotor. Hati adalah suci apabila bersih, dan kotor apabila keruh. Hati adalah bersih apabila hasratnya sehat, keruh apabila hasratnya berpenyakit dan mengalami defisiensi.
Mata hati mengalami penyaksian (musyahadah) terhadap Kegaiban. Telinga hati mendengar ucapan dari Alam Gaib dan dari Allah. Penciuman hati mencium angin dari Alam Gaib, dan langit-langit hati merasakan kenikmatan kebajikan yang penuh kasih sayang, manisnya keimanan dan lezatnya hikmah. Indera perasaan hati adalah akal, yang dengannya hati mendapatkan keuntungan dari semua hal-hal yang dapat dipahami akal. Karena itu, pemurnian hati terletak dalam kesehatan dan perasaan dari inderanya. Ada perbedaan pendapat berkenaan dengan perlakuan terhadap hati. Beberapa orang bekera keras untuk mengoreksi dan mengubah temperamennya, menggantikan setiap karakter nafs yang tercela dengan karakter terpuji yang berlawanan dengannya. Misalnya, mereka telah mengubah sifat kikirnya menjadi sifat yang murah hati dengan cara menggantikannya dengan sifat yang Iebih mementingkan orang lain; dalam cara ini mereka telah mengubah kemarahan dengan toleransi, kesabaran dan menekan rasa marah, mengubah ketamakan dengan kesalehan, penolakan terhadap dunia, pengasingan diri dan pelepasan. Ini memerlukan waktu yang lama bahkan untuk mengubah satu sifat sekalipun, dan jika orang mengendurkan kontrolnya untuk sesaat, maka nafs akan mengambil alih sekali lagi. (“Nafs adalah seekor naga; siapa bilang dia telah mati?” — Rumi). Apabila seseorang beralih untuk bekerja pada sifat yang lain, maka sifat yang pertama tadi akan aktif kembali.
Pendekatan Sufi adalah berjuang memurnikan hati melalui pelepasan dari dunia (tajrid), pelepasan dari diri (tafrid) dan perhatian yeng terus-menerus kepada Allah. Apabila seorang murid, menurut kemampuannya, telah berhasiI terlepas dari bentuk kejasmanian dan mencapai pelepasan kerohaniannya, dalam proses pemurnian hati, maka dia sibuk dalam perawatan diri dan dzikir yang terus-menerus sehingga melalui upayanya, rasa kejasmaniahannya tidak lagi aktif, yang dengan itu menghilangkan pengaruh yang dibawa ke dalam hati oleh gangguan-gangguan rasa, karena kekeruhan dan ketertutupan hati yang disebabkan oleh ketertarikan terhadap rasa-rasa tadi.
Sekalipun gangguan rasa fisik telah hilang, gangguan godaan setan dan desakan nafs (hawajis) yang menyelubungi dan mcnghasut hati tetap ada. Seseorang hanya dapat menghilangkannya melalui dzikir yang terus-menerus dan penolakan terhadap pikiran-pikiran yang melayang-Iayang.
Melalui cahaya dzikir dan penolakan terhadap pikiran-pikiran yang melayang, hati menjadi terbebas dari hasutan nafs dan setan, menjadikan dirinya taat, dan menemukan kenikmatan (dzauq) dalam dzikir, dengan lidah dan mengerjakan dengan segenap diri. Manfaat dzikir adalah menghapus dan menghilangkan semua kekeruhan dan tabir yang menutup hati di mana setan dan nafs telah mengakar. Apabila kekeruhan dan tabir penutup telah berkurang, cahaya dzikir bersinar pada esensi hati yang di dalamnya tumbuh kekhawatiran dan rasa takut sebagaimana diperlihatkan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebutkan nama Allah gemetarlah hatinya.”
Sekali hati telah meneguk dzikir, kekerasannya menjadi hilang, dan kehalusan serta keluwesan akan terlihat padanya, sebagaimana ditunjukkan pada ayat, “Kemudian menjadi tenang tubuh dan hati mereka di waktu mengingat Allah.”
Jika dzikir telah dilakukan secara terus-menerus di dalam hati, hal ini akan mengendalikan wilayah hati, menolak semua yang kesadaran bukan terhadap Allah dan kasih sayang-Nya serta membuka kesadaran yang dalam (sirr) akan perenungan (muraqabah).
Sekali kekuatan dzikir telah menempati alam kehidupan hati, hati akan mendapat kedamaian dan perasaan dekat, yang membuatnya cemas akan hal yang lain, sebagaimana dijelaskan dalam ayat: “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati mereka menjadi tenteram.” Selama ingatan dan kecintaan akan makhluk tetap ada dalam hati, maka kekeruhan dan penyakit hati akan tetap ada. Seseorang harus menerapkan sarana “La ilaha ilallah” dan penolakan terhadap apa pun selain Allah untuk menghilangkan kekeruhan dan penyakit tadi, sampai hati menjadi siap menerima perwujudan Nama-nama Allah, dan mengenakan sifat-sifat darinya. Pada kondisi di mana tidak ada lagi perhatian selain kepada Allah, maka cahaya dzikir dan substansi Nama-nama Allah akan menggantikan semua yang lain.
Majdud-Din Baghdadi berkata:
Selama hati
sadar akan keburukan dan kebaikan di dunia, Dia tak akan dapat mengendalikan
keburukan dan kebaikan dunia.
Sampai saat tak ada satu hati
dan seribu perhatian;
Saat tak ada apa pun selain “Tiada tuhan selain Allah”

Pada saat itu, Sang Raja Cinta akan memberikan keagungan Kerajaan-Nya ke kota hati untuk menempati persimpangan jalan hati, ruh dan jasad. Dia memerintahkan kerinduan dalam cara yang sedemikian rupa sehingga nafs yang brutal terikat pada tali penderitaan. Dia mengikatkan jerat perjuangan pada lehernya dan menariknya ke dalam persemayaman hati, yang di bawah bendera kerajaan kasih sayang, dia melepaskan kepala hasrat nafs dengan pedang dzikir, menggantungnya pada pohon ketulusan. Setan, yang merupakan pengikut nafs, mendengar hal ini dan datang untuk menyaksikan pengadilan kerajaan. Mereka mengosongkan kota dan jasad dan meninggalkan wilayah ini untuk terakhir kali. Semua pelaku kejahatan dengan sifat-sifat tercela nafs mengarnbil pisau belati dan meletakkan kain kafan ketidakberdayaan serta tunduk dalam kehambaan, seraya berkata “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” Raja Kasih Sayang menyebabkan semua pelaku kejahatan ini menyesal dan menyelimuti mereka dengan pakaian kehambaan, mengarahkan mereka kepada perintah dan singgasana hati, karena mereka telah mencapai apa yang diinginkannya.
Apabila kota jasad dimurnikan dari huru-hara setan yang jahat dan hasutan perangai-perangai yang tercela, dan cermin hati telah dibersihkan dari kotoran sifat kebendaan, maka seseorang akan sampai di Ruang Yang Mahaindah dan Yang Tidak Dapat Ditembus, tempat terbitnya matahari keindahan Yang Maha Es, Pada batas ini hati dikendalikan oleh Sang Raja Cinta dan menteri akal adalah penjaga pintu hati. Kota hati dihiasi dengan ornamen-ornamen, mutiara dan permata Keyakinan, ketulusan, kepercayaan kepada Allah, kemurahan hati, kesopanan, kedermawanan, kebebasan, rasa malu, keberanian, ketajaman dan keanekaragaman sifat-sifat yang terpuji. Apa yang telah terjadi? Raja yang sebenarnya telah memasuki tempat pengasingan hati. Yang Maha Pengasih memperlihatkan keindahan-Nya sewaktu Dia muncul dari singgasana keagungan. Sekarang ucapan La ilaha mengosongkan ruang besar tempat bagi perangai-perangai terpuji, karena kecemburuan Allah akan meniadakan yang lain daripada Allah, Hati, adalah Pencinta, yang seperti Yakub menghuni rumah kesedihan dada sanubari, mendapatkan pandangannya disinari dengan keindahan Yusuf, yang mengubah rumah kesedihan ke dalam taman mawar melalui keindahan Yusuf. Hati berlalu dan kesedihan menuju ke kegembiraan, dan ujian ke keberuntungan, dan dari rasa sakit karena terpisahkan ke kemuliaan Penyatuan.
Pada maqam ini hati mencapai realitasnya dan kembali kepada kebersihan dan kemurniannya semula. Sifat-sifat nafs yang belum berubah selama masa perjuangan spiritual akan berubah melalui proses dzikir dan perenungan hati, seluruh perhatiannya hanya terpatri pada kehambaan.
Di sini, perintah-perintah yang tidak datang dari hati maupun dari ruh, serta perangai-perangai nafs tertentu tidak dapat diperintah untuk mematuhi atau tidak mematuhi. Agaknya, Sang Raja menjadi sesuatu seperti yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an, “Dan tunduklah semua muka dengan rendah hati kepada Tuhan Yang Hidup Kekal dan senantiasa mengurus makhluk-Nya.” Sang Raja mengosongkan ruangan hati dari beban yang diberikan oleh yang selain Dia, membangun ruangan singgasana dari mereka yang terpilih, yang “Tidaklah bumi-Ku dan tidak juga langit-Ku mampu mendengar-Ku, melainkan hati hamba-Ku yang beriman yang mampu mendengarkan Aku.” Kemudian perintah Allah menguasai tubuh dan karakter pribadi seseorang, menurut ayat Al-Qur’an, “Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya.” Tidak ada alat gerak atau karakter yang dapat melakukan apa pun melalui kehendaknya sendiri, ini hanyalah terjadi melalui penintah Allah yang dengannya seseorang melakukan tindakan, menurut hadits, “Aku menjadi pendengaran, penglihatan, Iidah dan tangan-tangan bagi hamba-hambaKu, yang dengannya dia mendengar, melihat, berbicara dan berbuat”.
Jadi pada maqam ini, hati menjadi tempat perwujudan Sifat-Sifat Allah. Karena sifat-sifat itu berupa dua jenis, yaitu sifat kemuliaan dan sifat kemurkaan, dan hati adalah tempat perwujudan keduanya, Allah akan memperlihatkannya kepada hati, yang dengan sendirinya senantiasa tunduk terhadap pengaruh keduanya. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah bersabda, “Hati orang yang beriman terletak antara dua jari Yang Maha Pernurah, Dia mengalihkannya sebagaimana yang Dia kehendaki.“ Inilah petunjuk ke-Maha-Penyayang-an, bukan petunjuk bagi Ketuhanan, karena hati merupakan tempat pembentukan Sifat-Sifat Ke-Maha-Penyayang-an itu.
Pembersihan hati melibatkan penanaman perangai-perangai dan karakter-karakter yang terpuji, yaitu bijaksana, sederhana, adil, berani, murah hati, dermawan, mulia, kesatria, anugerah, keimanan, kebajikan, persahabatan, suka memaafkan kesalahan, pemurah, kemanusiaan, pcngetahuan, rasa malu, kebahagiaan, pengawasan diri, kesalehan, ibadah, ketaatan dan sebagainya. Apabila hati telah dicirikan dengan perangai-perangai tersebut melalui dzikir La ilaha illallah, yang membersihkan kotoran dan debu-debu yang melekat serta sumbatan-sumbatan pada cermin hati, maka spiritualitas, keikhlasan, cahaya dan sinar-sinar yang menerangi akan terlihat.
Blogyus Sumb: http://www.sufinews.com
==============================================

class='date-header'>Minggu, 24 Agustus 2014

Hukum Jinayah di Aceh


Pengesahan qanun hukum Jinayah oleh DPR Aceh pada 15 September 2009 lalu menghidupkan kembali perdebatan tentang formalisasi syariat (hukum) Islam. Qanun ini sebenarnya hanya salah satu dari serangkaian upaya formalisasi itu di lokal Aceh yang terjadi sejak keluarnya Undang-Undang (UU) No. 44/1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Daerah Istimewa Aceh.

Tulisan ini memuat pandangan bahwa upaya formalisasi syariat (hukum) Islam di Aceh memiliki sekurang-kurangnya dua (2) kesesatan berpikir. Pertama, sejak masa lalu dalam sejarah Aceh, nilai-nilai dan syariat Islam selalu merupakan cara hidup dan nilai yang dihayati (a way of life, a living value) yang terutama digerakkan oleh para ulama. Islam telah menjadi nafas hidup yang tidak perlu diformalkan lagi sebagai aturan negara. Formalisasi akan berarti “mematikan” nafas itu dengan mematrinya dalam kitab baku. Sesat pikir kedua terletak pada anggapan bahwa formalisasi syariat Islam adalah inti perjuangan rakyat Aceh selama konflik berkepanjangan sejak Orde Baru hingga dicapainya perdamaian dengan MoU (Memorandum of Understanding) Helsinki 2005. Syariat Islam dianggap sebagai “konsesi” untuk mempertahankan Aceh. Ini terbukti keliru karena MoU Helsinki, pilar perdamaian Aceh, tidak menuntut formalisasi syariat Islam.

Dua sisi mata uang
Jika kita menelurusi sejarah Aceh akan terlihat bahwa dalam pandangan dunia orang Aceh, hukum syariat dan hukum adat tidak dapat dipisahkan, ibarat antara Tuhan dan sifat-sifatnya. Adat dan agama telah menjadi dua unsur yang dominan dan mengendalikan gerak hidup rakyat Aceh di masa lalu.

Menurut Dr. Taufik Abdullah, sebagaimana dikutip oleh Teuku Ibrahim Alfian dalam buku Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah [1999: 243-250] ada empat tonggak sejarah penting yang membentuk kesadaran masyarakat Aceh dan kecenderungan kulturalnya, yaitu: (1) proses Islamisasi; (2) jaman keemasan Sultan Iskandar Muda; (3) Perang melawan Belanda, 1873-1912; dan (4) Revolusi National, 1945-1949.

Mengenai proses Islamisasi, peninggalan-peninggalan kerajaan Islam pertama di Indonesia ditemukan di Aceh. Salah satunya adalah makam Sultan Malikulsaleh, pendiri Kerajaan Samudera Pasai yang meninggal tahun 1297. Dikatakan bahwa peran Kerajaan ini dalam penyebaran Islam di Malaka dan Nusantara teramat besar. Bahkan Sunan Ampel dan Sunan Giri yang sangat dihormati di Jawa berasal usul dari Kerajaan Pasai ini.

Masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dianggap sebagai contoh terbaik dimana ajaran-ajaran Islam sungguh melandasi praktek-praktek kehidupan. Ungkapan, “adat bak Po Teumeureuhom, Hukom bak Teungku Syiah Kuala” memperlihatkan adanya dua pilar penting dalam kehidupan rakyat Aceh, yaitu Sultan Iskandar Muda dan Teungku Syiah Kuala (ulama) sebagai kepaduan antara adat (praktek hidup) dan hukum (syariat).

Dalam seluruh riwayat kesultanan di Aceh, prinsip dalam ungkapan di atas selalu berusaha diwujudkan, dengan raja/sultan sebagai rujukan untuk adat dan ulama untuk agama (syariat).

Masa perlawanan terhadap Belanda sekali lagi memperlihatkan bagaimana Islam sungguh merasuk dalam tindakan rakyat Aceh secara keseluruhan. Perang yang berlangsung hampir 40 tahun ini merupakan perang paling lama dan paling merugikan Belanda. Hal ini terjadi karena semangat para pejuang dan rakyat Aceh dibangkitkan dan digelorakan oleh nilai-nilai Islam yang sudah menjadi “living values”. Pada periode inilah terkenal Hikayat Perang Sabil yang membuat orang Aceh rela mati syahid untuk mengusir Belanda.

Periode Revolusi Nasional (1945-1949) menegaskan bahwa rakyat Aceh berhasil mengatasi sentimen “ke-Aceh-an” dan menjadi pendukung paling hebat berdirinya Republik Indonesia. Teungku Daud Beureueh pada tahun 1949 menyatakan, “Kesetiaan rakyat Aceh terhadap Pemerintah RI bukan dibuat-buat serta diada-adakan, tetapi kesetiaan yang tulus dan iklas yang keluar dari lubuk hati nurani dengan perhitungan dan perkiraan yang pasti”.

Tonggak-tonggak penting sejarah Aceh dengan jelas memperlihatkan Islam sebagai kekuatan spiritual rakyat Aceh. Kekuatan itu telah mewarnai perkembangan, kemajuan dan tindakan-tindakan yang diambil oleh rakyat Aceh. Secara ekstrem orang kadang mengatakan, “Islam adalah Aceh, dan Aceh adalah Islam, bagai dua zat yang tak terpisahkan”. Islam menjadi tidak butuh diformalkan (sebagai aturan baku negara) karena dia sudah menjadi “nafas hidup”.

Inkonsistensi
Aturan awal tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh, UU No. 24/1956, tidak sekalipun memakai istilah syariat Islam. Dalam UU No. 44/1999 lah pertama kali muncul istilah syariat Islam sebagai salah satu kewenangan otonom Provinsi Aceh dalam bentuk pelaksanaan syariat Islam. Darimana datangnya gagasan formalisasi syariat Islam ini?

Rodd McGibbon cukup jeli menunjuk sesat pikir pemerintah pusat dalam upaya menyelesaikan konflik Aceh . Tulisannya dalam buku Verandah of Violence.The Background to the Aceh Problem [2006:315-351] memuat kritik yang menuduh hukum (syariat) Islam untuk Aceh sebagai produk deal politik antara pemerintah pusat (Jakarta) dengan elit-elit lokal Aceh. Islam dijadikan “komoditas politik”.

Menurut McGibbon, pemerintah pusat (Jakarta) selalu menganggap bahwa inti konflik panjang di Aceh sejak berdirinya GAM (Gerakan Aceh Merdeka) adalah konflik berdimensi agama dengan tuntutan utama penerapan syariat Islam. Bahkan ada politisi di DPR Pusat yang menganggap bahwa konflik Aceh masih ada kaitan dengan penolakan Pemerintah Indonesia atas tuntutan DI (Darul Islam) Aceh tahun 1959.

Ketika menyelesaikan konflik Aceh dan melumpuhkan GAM melalui kekerasan tidak berhasil, pandangan dominan di Jakarta saat itu adalah bagaimana melemahkan pengaruh GAM di masyarakat dengan memulihkan kedudukan penting yang dimiliki para ulama yang sejak lama memang merupakan ciri khas masyarakat Aceh. Inilah alasan yang mendasari keputusan mengijinkan Aceh “melaksanakan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan”.

Teuku Kamaruzzaman, salah satu perunding GAM, saat diwawancara oleh McGibbon mengatakan, “Ulama memang punya peran dalam bidang keagamaan, tetapi dalam konsep orang Aceh, ulama tidak memegang peran politis”. GAM dan SIRA (Sentral Informasi Rakyat Aceh) menilai sikap Jakarta yang menekankan syariat sebagai upaya membangun stereotip orang Aceh sebagai “extremis dan fundamentalis” Islam.

Motif berdirinya GAM sangat berbeda dengan motif pendirian Negara Islam Indonesia oleh DI (Darul Islam). GAM bersama organisasi-organisasi mahasiswa yang memperjuangkan kemerdekaan Aceh memang memakai simbol-simbol Islam, bahkan mengumandangkan Hikayat Perang Sabil dalam upaya mereka mendapatkan dukungan rakyat Aceh. Akan tetapi, “Mereka tidak mengejar tujuan yang bersifat keagamaan dalam bentuk negara Islam,” kata McGibbon.

Mc Gibbon menegaskan bahwa “pemberian” syariat Islam adalah bukti ketidaksediaan Pemerintah Pusat untuk mengakui bahwa inti dari konflik Aceh adalah ketidakseimbangan pusat-daerah (kerakusan pusat menyedot kekayaan Aceh) dan pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

MoU Helsinki yang telah mendapat banyak pujian sebagai tonggak perdamaian Aceh juga tidak menuntut syariat Islam. Isinya lebih fokus pada partisipasi politik dan ekonomi. Bahkan MoU Helsinki yang menetapkan syarat perlunya UU baru tentang Pemerintahan Aceh menegaskan bahwa hal kebebasan beragama tetap menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Hal kebebasan beragama tidak dituntut oleh GAM.

Akan tetapi UU No. 11/2006 menetapkan pelaksaaan syariat Islam (kebebasan beragama) sebagai kewenangan Pemerintah Aceh. Inkonsistensi ini “bagai mengirim api dalam sekam” yang berpeluang menyulut konflik baru sesama orang Aceh. Titik-titik apinya sudah jelas.

Dengarlah, misalnya, ancaman (peringatan) dari Muadz Munawar, koordinator aksi Forum Komunikasi untuk Syariah (FOKUS) waktu mendatangi gedung DPRA untuk mendukung pengesahan Qanun Jinayah (Senin, 14/9/09), “Masih ada agen-agen asing yang berusaha menggagalkan Qanun ini. Siapapun yang berusaha menolak Qanun Jinayah adalah musuh Islam”. Tinggal selangkah lagi untuk mengatakan, para musuh Islam adalah kafir dan mati melawan para kafir adalah shahid.

Janganlah memberi kepada Aceh apa yang sudah dimilikinya sejak dahulu kala: syariat Islam. Tetapi berilah apa yang masih rakyat Aceh butuhkan dan minta: keadilan dan kesejahteraan.

class='date-header'>Sabtu, 16 Agustus 2014

5 Fakta Tentang Air Kelapa Yang Kamu Perlu Tahu !


Selama ini, air kelapa dianggap hanya sebagai pelepas dahaga, underrated dan diminum sambil lalu. Tapi tahukah kamu masih banyak fakta dari air kelapa dibanding yang kita sudah tahu? Simak yang berikut ini:
1. Air Kelapa adalah minuman yang steril sehingga langsung bisa diminum tanpa memerlukan proses tambahan. Ini terjadi karena air kelapa terlindung oleh batok kelapa yang keras dan sabut yang tebal, sehingga bebas dari segala bentuk kontaminasi.
2. Air kelapa tergolong obat-obatan herbal yang bisa memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Selain itu dengan meminum air kelapa secara rutin ternyata juga dapat membantu memecahkan batu ginjal, membersihkan saluran pencernaan, menyembuhkan gangguan kencing, mempercepat naiknya trombosit bagi pengidap DBD, bahkan meredakan pusing akibat mabuk.
3. Air kelapa tidak akan menyebabkan kegemukan, meski diminum berlebihan, karena air kelapa rendah lemak dan rendah kalori. Menariknya, air kelapa mengandung banyak vitamin dan asam amino. Air kelapa juga mengandung tanin yang bersifat antibakteri. Air kelapa juga sangat kaya elektrolit dan potassium yang dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung.
4. Tidak cuma terkait kesehatan, air kelapa juga berhubungan dengan kecantikan, dan bisa menghilangkan jerawat, noda hitam, kulit kering bahkan kerutan di wajah. Bahkan air kelapa yang dijadikan shampoo bisa menghilangkan ketombe dan masalah rambut rontok.
Gambar: menshealth.co.id
Gambar: menshealth.co.id
5. Saat ini air kelapa sudah dikemas secara praktis dan higienis sehingga anda bisa langsung mengkonsumsinya kapan saja.
Apapun aktifitasmu, jangan biarkan tubuhmu nge-drop. Pastikan Hydro Coco selalu menemani kamu.
Hydro Coco merupakan satu-satunya minuman air kelapa dalam kemasan yang praktis dan higienis. Dengan rasa enak dan segala kebaikannya, Hydro Coco adalah pilihan tepat untuk membuat badan dan pikiranmu selalu fresh.
Sum : http://blog.8share.com/id/5-fakta-tentang-air-kelapa-yang-kamu-perlu-tahu/

class='date-header'>Rabu, 25 Juni 2014

IMSAKIYAH RAMADHAN 1435.H. / 2014.M.

BADAN HISAB DAN RUKYAT
PROVINSI  ACEH
Alamat : Jln. B. Aceh-Meulaboh Km. 14,5 Pantai Cemara Kec. Lhoknga Kab. A. Besar Tlp.0651-28837
                   
 امساكية رمضان
IMSAKIYAH RAMADHAN 1435.H. / 2014.M.
Untuk Sigli ( Markaz  5° 23' LU - 95° 57' BT) dan sekitarnya
Rama- H a r i Juni / Juli Imsak Shubuh Syuruq Dhuhur Ashar Maghrib Isya
dhan
1 Ahad 29 4:55 5:05 6:23 12:41 16:09 18:54 20:11
2 Senin 30 4:55 5:05 6:23 12:42 16:09 18:54 20:11
3 Selasa 1 4:55 5:05 6:24 12:40 16:09 18:55 20:11
4 Rabu 2 4:55 5:05 6:24 12:40 16:09 18:55 20:11
5 Kamis 3 4:56 5:06 6:24 12:40 16:09 18:55 20:11
6 Jum'at 4 4:56 5:06 6:24 12:40 16:09 18:55 20:11
7 Sabtu 5 4:56 5:06 6:25 12:41 16:09 18:55 20:11
8 Ahad 6 4:56 5:06 6:25 12:41 16:09 18:55 20:11
9 Senin 7 4:56 5:06 6:25 12:41 16:09 18:55 20:11
10 Selasa 8 4:57 5:07 6:25 12:41 16:10 18:56 20:12
11 Rabu 9 4:57 5:07 6:25 12:41 16:10 18:56 20:12
12 Kamis 10 4:57 5:07 6:26 12:41 16:10 18:56 20:12
13 Jum'at 11 4:57 5:07 6:26 12:42 16:10 18:56 20:12
14 Sabtu 12 4:57 5:07 6:26 12:42 16:10 18:56 20:12
15 Ahad 13 4:57 5:07 6:26 12:42 16:10 18:56 20:12
16 Senin 14 4:58 5:08 6:26 12:42 16:10 18:56 20:12
17 Selasa 15 4:58 5:08 6:26 12:42 16:10 18:57 20:11
18 Rabu 16 4:58 5:08 6:27 12:42 16:10 18:57 20:11
19 Kamis 17 4:58 5:08 6:27 12:42 16:09 18:57 20:11
20 Jum'at 18 4:58 5:08 6:27 12:42 16:09 18:57 20:11
21 Sabtu 19 4:58 5:08 6:27 12:42 16:09 18:57 20:11
22 Ahad 20 4:59 4:59 6:27 12:42 16:09 18:57 20:11
23 Senin 21 4:59 4:59 6:27 12:43 16:09 18:57 20:11
24 Selasa 22 4:59 4:59 6:28 12:43 16:09 18:57 20:11
25 Rabu 23 4:59 4:59 6:28 12:43 16:09 18:57 20:11
26 Kamis 24 4:59 4:59 6:28 12:43 16:09 18:56 20:10
27 Jum'at 25 5:00 5:10 6:28 12:43 16:08 18:56 20:10
28 Sabtu 26 5:00 5:10 6:28 12:43 16:08 18:56 20:10
29 Ahad 27 5:00 5:10 6:28 12:43 16:08 18:56 20:10
                   
1.   Ijtima' awal bulan Ramadhan 1435.H, pukul 15;10;21 WIB, hari Jum'at 27 Juni 2014.M. Ketinggian hilal untuk markaz
      Pantai  Lhoknga, Aceh Besar (5° 27' 59" LU - 95° 14' 32,2" BT ) = - 0° 0' 35" di bawah ufuq. Tanggal 1 Ramadhan  
      1435.H jatuh pada hari Ahad  tanggal  29 Juni 2014.M. (Istikmal Sya'ban)      
2.   Ijtima' awal  Syawwal 1435.H pukul  05: 42; 40  WIB, hari  Ahad 27 Juli  2014.M.  Ketinggian hilal untuk markaz
      Pantai Lhoknga, Aceh Besar ( 5° 27' 59" LU - 95° 14' 32,2" BT )   =    2° 43' 08" di atas ufuq.   1 Syawwal 1435 H,
       Jatuh pada hari Senin  tanggal  28 Juli 2014.M          
3.   Penentuan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawwal akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
                   
CATATAN :                
1.   Jadwal ini berlaku untuk Sigli, Beureuneun, Kota Bakti, Jabal Ghafur, Titeu,  Tangse, Geulumpang Meunyeuk, 
      Simpang Tiga, Kembang Tanjung, Caleue, Garot, Grong-grong, Batee, Tiro, Lhok Keutapang dan Bengga.
2.   Padang Tiji, Simpang Beutong dan Laweueng       + 1 menit  
3.  Geumpang dan Kubu Aneuk Manyak         - 1 menit  
                   
SUDAH TEPATKAH ARAH KIBLAT KITA ?
Ukurlah arah kiblat masjid, mushalla dan rumah menggunakan bayang-bayang matahari dengan berpedoman kepada posisi  matahari yang  sedang berada pada titik zenit ka'bah (tepat di atas ka'bah), yaitu pada tanggal 28 Mei, Pukul 16.17.59 WIB dan tanggal 16 Juli, Pukul 16.26.48 WIB
                                                                                    
 
PERHITUNGAN  BADAN HISAB DAN RUKYAT PROVINSI ACEH   

class='date-header'>Selasa, 03 Juni 2014

Kitab Fathul Izar

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي جل قدره وعز جاره الذي جعل النكاح سببا لبقاء نسل الأنام ووسيلة الى اشتباك الشعوب والأقوام والصلاة والسلام على سيدنا محمد المصطفى صاحب العز والصدق والوفا وعلى آله وصحبه الشرفا نجوم الهدى والصفا، أما بعد:
فهذه كراسة صغير حجمها لطيف شكلها جليل قدرها عظيم نفعها تشتمل على فوائد مهمة تتعلق ببعض ما للنكاح من الحرث وأسرار أوقاته وتدبيره وما لخلقة الأبكار من العجائب والأسرار جمعتها والتقطتها ونقلتها من فحول العلماء والرجال منهم الله تعالى بنيل الفوز والإفضال سميتها بفتح الإزار في كشف الأسرار لأوقات الحرث وخلقة الأبكار والله تعالى نسأل أن يجعلها نافعة ولإخواننا المسلمين ويجعلها دخيرة لنا ولوالدينا يوم لاينفع مال ولابنون الا من اتى الله بقلب سليم من آفات القلب وسوء الظن. إعلم أن النكاح سنة مرغوبة وطريقة محبوبة لأن به بقاء التناسل ودوام التواصل فقد حرضه الشارع الحكيم فقال عز من قائل "فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع" الأية وقال "ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة" الأية وقال "وأنكحوا الأيامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم ان يكونوا فقراء يغنيهم الله من فضله" الآية ومن إغنائه تعالى لهم ان الرجل قبل دخوله في قيد النكاح له يدان ورجلان وعينان وغيرها من الجوارح بحدتها فقط ولكن كلما دخل فيه صارت تلك الأعضاء تتضاعف ضعفين بزيادة أعضاء زوجته اليها الا ترى ان العروسة اذا قالت للعريس : لمن يداك؟ قال لك واذا قالت له: لمن أنفك؟ قال لك واذا قالت له ايضا: لمن عيناك؟ قال لها مجيبا ومؤنسا: لك وهكذا. وقال صلى الله عليه وسلم يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج الحديث والباءة النفقة الظاهرة والباطنة كما قيل وقال أيضا تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة الحديث او كما قال وغيرها من الآيات والأحاديث.


بيان الحرث وأسرار اوقاته
إعلم أن المقصود الأعظم من النكاح التعبد والتقرب واتباع سنة الرسول وتحصيل الولد والنسل لأن به بقاء العالم وانتظامه وبتركه وإهماله خرابه ودراسه ومعلوم أنه لايحصل الحصاد الا بنثر البذر على الأرض اولا وحرثها وزرعها بطرق وكيفيات معلومة عند الفلاح وانتظار المدد الى بدو الصلاح وكذلك لايحصل الولد والنسل الا ببث بذر الزوج على مزرعته وزرعته التي هي حليله قال تعالى نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنى شئتم وقدموا لأنفسكم الآية. وسبب نزول هذه الآية ان المسلمين قالوا : انا نأتي النساء باركات وقائمات ومستلقيات ومن بين ايديهم ومن خلفهم بعد ان يكون المأتي واحدا فقالت اليهود ما انتم الا البهائم لكنا نأتهن على هيئة واحدة وانا لنجد في التوراة ان كل اتيان تؤتى النساء غير الإستلقاء دنس عند الله. فأكذب الله تعالى اليهود ففي هذه الآية دلالة على جواز اتيان الرجل زوجته على اي كيفية وحال شاء من قيام وقعود واستلقاء ومن اي جهة شاء من فوق ومن تحت ومن وراء ومن قدام وفي اي وقت شاء في الليل او النهار بعد ان كان في صمام واحد لكن قال اهل العلم من جامع زوجته في ليلة الجمعة يصير الولد حافظا في كتاب الله تعالى ومن جامع في ليلة السبت يكون الولد مجنونا ومن جامع في ليلة الأحد يكون الولد سارقا لملك غيره او ظالما ومن جامع في ليلة الإثنين يكون الولد فقيرا او مسكينا او راضيا لأمر الله وقضائه ومن جامع في ليلة الثلاثاء يكون الولد بارا للوالدين ومن جامع في ليلة الأربعاء يكون الولد كثير العقل او كثير العلم او كثير الشكر ومن جامع في ليلة الخميس يكون الولد مخلصا في قلبه ومن جامع زوجته مع التكلم يكون الولد أبكم ومن جامع في ظلمة يكون الولد ساحرا ومن جامع مع السراج يكون الولد حسن الصورة  ومن جامع رائيا عورة المرأة يكون الولد أعمى او أعمى القلب ومن جامع سائل الزاد لسفر يكون الولد كاذبا ومن جامع تحت الشجرة المطعوم ثمرها يكون الولد مقتول الحديد او مقتول الغرق او مات في هدم الشجرة قال أهل العلم وينبغي للعروس أربعة أشياء أولها أخذ اليدين وثانيها مس صدرها وثالها تقبيل الخدين ورابعها قراءة البسملة عند إدخال الذكر في الفرج وقال صلى الله عليه وسلم من جامع زوجته عند الحيض فكأنما جامع أمه سبعين سنة الحديث او كما قال.
(نفيسة ظريفة) سئل بعض المشايخ عن النعم الدنيا كم هي؟ فأجاب بأنها كثيرة لايحصى عددها قال تعالى: وإن تعدوا نعمة الله لاتحصوها ولكن أعظمها انحصر في ثلاثة أشياء: تقبيل النساء ولمسها وإدخال الذكر في الفرج. قال الشاعر في بحر الرجز:
ونعم الدنيا ثلاث تعتبر * لمس وتقبيل وإدخال الذكر
وقال أخر:
نعم الدنيا ثلاث تحصر * دميك كوليت عامبوع كارو بارع تورو


بيان تدبير الحرث
قال الامام العالم العلامة جلال الدين عبد الرحمن السيوطي في الرحمة: إعلم ان الجماع لايصلح الا عند هيجان الشهوة مع استعداد المني فينبغي أن يخرجه في الحال كما يخرج الفضلة الرديئة بالإستفراغات كالمسهلات فان في حبسه عند ذلك ضررا عظيما والمكثر من الجماع لايخفى هرمه سريعا وقلة قوته وظهور الشيب فيه وللجماع كيفية وهي ان تستلقى المرأة على ظهورها ويعلوها الرجل ملاعبة خفيفة من الضم والتقبيل ونحو ذلك حتى اذا حضرت شهوتها اولج وتحرك فاذا صب المني فلاينزع بل يصبر ساعة مع الضم الجيد لها فاذا سكن جسمه سكونا عظيما نزع ومال على يمينه حين النزع فقد ذكروا ان ذلك مما يكون به الولد ذكر ويمسحان فرجهما بحرقتين نظيفتين للرجل واحدة وللمرأة واحدة ولايمسحان بحرقة واحدة فان ذلك يورث الكراهة واحسن الجماع ما يعقبه نشاط وطيب نفس وباقى سهوة وشره ما يعقبه رعدة وضيق نفس وموت أعضاء وغشيان وبغض الشخص المنكوح فان كان محبوبا فهذا القدر كاف في تدبير الأصلح من الجماع. واداب الجماع ثلاثة قبله وثلاثة حاله وثلاثة بعده اما الثلاثة التي قبله فتقديم الملاعبة ليطيب قلب الزوجة ويتيسر مرادها حتى اذا علا نفسا وكثر قلقها وطلبت إلتزام الرجل دنا منها والثانية مراعاة حال الجماع فلايأتيها وهي باركة لأن ذلك يشق عليها او على جنبها لأن ذلك يورث وجع الحاصرة ولايجعلها فوقه لأن ذلك يورث الإعتقار بل مستلقية رافعة رجليها فإنه أحسن هيئات الجماع والثالثة مراعاة وقت الجماع اي وقت الإيلاج بالتعويذ والتسمية وحك الذكر بجوانب الفرج وغمز الثديين ونحو ذلك مما يحرك شهوتها واما اللاتي في حال الجماع فأولها كون الجهد برياضة في صمت وتوفق الثانية في التمهل عند بروز شهوته حتى يستوفي إنزالها فإن ذلك يورث المحبة في القلب الثالثة ان لايسرع بإخراج الذكر عند إحساسه بمائها فإنه يضعف الذكر ولايعزل عنها ماءه لأن ذلك يضر بها واما الثلاثة التي بعده فاولها أمر الزوجة بالنوم على يمينه ليكون الولد ذكرا ان شاء الله وان نامت على الأيسر يكون الولد أنثى حسب ما اقتضته التجربة الثانية ان يقول الذكر الوارد عند ذلك في نفسه وهو الحمد لله الذي خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا. الثالثة الوضوء اذا اراد ان ينام وهو سنة وغسل ذكره اذا اراد ان يعود اليها. وذكر عن بعض الثقات ان من قدم اسم الله تعالى عند الجماع اي جماع زوجته وسورة الإخلاص الى آخرها وكبر وهلل وقال بسم الله العلي العظيم اللهم اجعلها ذرية طيبة  ان كنت قدرت ان تخرج من صلبي اللهم جنبني الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتني ثم يأمر الزوجة بالإضطجاع على جنبها الأيمن فإن حملها يكون ذكرا بإذن الله تعالى ان قدر الله تعالى حملها من ذلك الجماع. ولازمت هذا الذكر والصفة فوجدته صحيحا لاريب فيه وبالله التوفيق اهـ محذوفا بعضه. قال بعض المشايخ من اتى زوجته فقال في نفسه حين احس بالإنزال لايدركه الأبصار وهو يدرك الأبصار وهو اللطيف الخبير يكون الولد ان قدر الله تعالى من ذلك فائقا على والديه علما وشأنا وعملا ان شاء الله تعالى. قال في حاشية البجيرمي على الخطييب (فائدة) رأيت بخط الأزرق عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اراد ان تلد إمرأته ذكرا فإنه يضع على بطنها في أول الحمل ويقول بسم الله الرحمن الرحيم اللهم اني أسمي ما في بطنها محمدا فاجعله لي ذكرا فإنه يولد ذكرا ان شاء الله مجرب اهـ.
بيان أدعية الحرث
قال تعالى وقدموا لأنفسكم الآية اي قدموا ما يدخر لكم من الثواب كالتسمية عند الجماع وطلب الولد، روي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال من قال بسم الله عند الجماع فأتاه ولد فله حسنات بعدد انفاس ذلك الولد وعدد عقبه الى يوم القيامة، وقال صلى الله عليه وسلم خياركم خياركم لنسائهم الحديث او كما قال، ولبعضهم فيها ترتيب عجيب وهو أن الرجل اذا اراد ان يجامع زوجته ينبغي ان يقول اولا السلام عليكم يا باب الرحمن فتقول زوجته مجيبة له وعليكم السلام يا سيد الأمين فيأخذ يديها  ويقول رضيت بالله ربا ثم يغمز ثدييها ويقول اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ثم يقبل ناصيتها قائلا يا لطيف الله نور على نور شهد النور على من يشاء ثم بعد ذلك يميل رأسها  الى الجانب الأيسر ويقول في سمعك الله سميع مقبلا ونافخا أذنها اليمنى نفخا يسيرا ثم يميل رأسها إمالة لطيفة الى الأيمن ويقول ما ذكر في أذنها اليسرى كذلك ثم يقبل عينيها اليمنى فاليسرى قائلا اللهم انا فتحنا لك فتحا مبينا ثم يقبل خديها اليمنى فاليسرى يقول يا كريم يا رحمن يا رحيم يا الله ثم يقبل أنفها قائلا عند ذلك فروح وريحان وجنة نعيم ثم يقبل كتفها ويقول يا رحمن الدنيا يا رحيم الآخرة ثم يقبل رقبتها ويقول الله نور السموات والأرض ثم يقبل ذقنها ويقول نور حبيب الإيمان من عبادك الصالحين ثم يقبل راحتيها اليمنى فاليسرى قائلا عند ذلك ما كذب الفؤاد ما رأى ثم يقبل ما بين ثدييها ويقول وألقيت عليك محبة مني ثم يقبل صدرها اليسرى بحذاء قلبها ويقول يا حي يا قيوم ثم يجامع.


بيان أسرار خلقة الأبكار
قال أهل الفراسة والخبر بالنساء اذا كان فم المرأة واسعا كان فرجها واسعا اذا كان صغيرا كان فرجها صغيرا ضيقا قال من بحر الطويل:
إذا ضاق فم البكر ضاقت فروجها * وكان لفمها شعار لفرجها
وان كانت شفتاها غليظتين كان شفراها غليظتين وان كانتا رقيقتين كانتا رقيقتين وان كانت السفلى رقيقة كان فرجها صغيرا وان كان فم المرأة شديد الحمرة كان فرجها جافا عن الرطوبة وان كانت حدباء الأنف فهي قليلة الغرض في النكاح وان كانت طويلة الذقن فإنها فاتحة الفرج قليلة الشعر وان كانت صغيرة الحاجب فإنها غامضة الفرج وان كانت كبيرة الوجه غليظة الضفائر دل ذلك على صغيرة العجيزة وكبير الفرج وضيقه وإذا كثر شحم ظاهر قدمها وبدنها عظم فرجها وكانت مخطوبة عند زوجها واذا كانت ناتئة الساقين في الصلبة فإنها شديد الشهوة لاصبر لها عن الجماع وان كانت عينها كحيلة كبيرة فإنها يدل على ضيق الرحم وضعير العجيزة مع عظم الكتف يدلان على عظم الفرج (نفيسة) قال الحكماء من وجد في المرأة عشرة أوصاف فلاينبغي أخذها أحدها كونها قصيرة القامة الثاني كونها قصيرة الشعر الثالث رفيعة الجسد الرابع سليط اللسان الخامس كونها منقطعة الأولاد السادس كونها عندها عناد السابع كونها مسرفة مبذرة الثامن كونها طويلة اليد التاسع كونها تحب الزينة عند الخروج العاشر كونها مطلقة من غيره اهـ.
هذا آخر ما يسر الله تعالى لنا جمعه فلله الحمد  والثناء على كل حال وازكى الصلاة والتسليم على سيدنا محمد ومن والاه خير صحب وآل ونسأل الله ان يوفقنا لصالح الأعمال وان يعم نفع هذه الكراسة الحقيرة لمن هي له من النساء والرجال آمين. قلت كما قال:
أموت ويبقى كل ما قد كتبته * فيا ليت من يقرأ كتابي دعاليا


 by.yus