class='date-header'>Selasa, 13 Oktober 2015

5 Tipe Kritikus Menurut Ridwan Kamil

Suatu keputusan yang menyangkut publik tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak, hal itu di akui oleh Wali Kota kesayangan Bandung Ridwan Kamil. Setuju dan tidak setuju itu seperti dua sisi dalam satu koin, selalu hadir bersamaan.
Oleh karena itu Ridwan Kamil selalu mencoba berdialog dengan publik, dan menjawab semua pertanyaan publik melalui akun media sosialnya. Ridwan Kamil juga menegaskan kalau dirinya tidak anti untuk dikritik. Ridwan menggangap kritikan sebagai obat pahit untuk menyehatkan.

Dari sekian banyak masukan atau kritikan, dirinya mengaku menjadikan kritikan itu sebagai masukan/perbaikan untuk kinerjanya, namun jika kritikan itu tidak benar, Ridwan Kamil mencoba untuk menjelaskannya.

Menurut Ridwan Kamil ada lima jenis kritikus yang selalu hadir di media sosial miliknya, dari lima kritikus itu ridwan kamil menyarankan agar publik menjadi kritikus mampu memberikan dasar-dasar argumen dengan runut. Penuh studi kasus/referensi. Bersedia berdialog. Fokus pada substansi. Jernih. Tidak emosional dan Menghargai perbedaan pandangan.
Berikut pernyataan lengkap Ridwan Kamil yang dikutip dari Fanspage miliknya (13-0ktober-2015).

Di dunia pelayanan publik, hidup itu dinamis. Random, tidak linier, penuh ketidakterdugaan. Dari pengalaman, ternyata tidak bisa setiap keputusan menyangkut publik mampu menyenangkan semua pihak. setuju dan tidak setuju hadir bersamaan. Selalu ada dua sisi dalam satu koin.
Selama 2 tahun dari warga menjadi walikota, saya menyadari hal ini. Sehingga motivasi bekerja haruslah dimulai pada sinkronnya akal sehat dan nurani. Jika niat, keyakinan dan upaya sudah sinkron, bekerja ya bekerja saja. Tidak berharap pujian atau takut kritikan. Karena realita hari ini di ranah pelayanan publik seringkali bekerja ter/diberitakan sering disebut pencitraan ingin mendapatkan pujian. Bekerja tidak kedengaran disebut “apa sih kerjanya” atau dianggap makan gaji buta.

Karenanya saya memilih untuk bekerja sambil mencoba berdialog semaksimal mungkin. Jika ada masukan selalu saya baca/dengarkan diam2 atau dibalas seperlunya. Saya tidak anti kritikan. Saya senang, karena kritikan yang benar adalah obat pahit untuk hidup lebih sehat. Kepada kritikan juga sering saya baca diam2 untuk menjadi masukan/perbaikan. tetapi jika dasar fakta kritikannya tidak tepat, sering saya luruskan dan saya sampaikan pandangan2 atau argumentasi kenapa lahirnya satu keputusan.

Saya temukan ada 5 tipe kritikus, khususnya melalui media sosial ini. Media dimana etika susah bisa diatur. Media yang menjadi tempat dimana bahasa percakapan menjadi ditekstualkan. Media dimana seringkali identitas diri dengan mudah disamarkan karena ketidakpedeaan dalam beridentitas. Media yang selalu riuh seperti pasar malam.

Kritikus tipe A: Fakta benar. Mampu memberikan dasar-dasar argumen dengan runut. Penuh studi kasus/referensi. Bersedia berdialog. Fokus pada substansi. Jernih. Tidak emosional dan Menghargai perbedaan pandangan.

Kritikus tipe B: Fakta benar. Mampu memberikan dasar-dasar argumen dengan runut. Bersedia berdialog. Fokus pada substansi namun saat didebat dasar argumennya, cenderung tidak mau menerima perbedaan pandangan. Dan biasanya malah marah/pundung ketika balik dikritik.

Kritikus tipe C: Fakta benar. Tidak mampu memberikan dasar-dasar argumen dengan runut. Logika hadir namun terbatas. Cenderung berakhir dengan mengejek fisik dan labelisasi kepribadian objek kritik.

Kritikus tipe D: Fakta benar namun penuh amarah. Kalimat2 pendek emosional. Sering berakhir dengan mengejek fisik objek kritik. Banyak tanda seru. Sumbu pendek.

Kritikus tipe E; Sudah faktanya salah. penuh amarah. Kalimat2 pendek emosional. Sering berakhir dengan mengejek fisik objek kritik. Banyak tanda seru. Sumbu pendek.
Semoga kita selalu kritis. Mari bangun peradaban negeri ini dengan berdialog yang kritis harmonis dan argumentatif penuh referensi. Bukan caci maki sumbu pendek. Diakhir tulisannya Ridwan Kamil mengajak agar publik bisa menjadi kritukus tipe A.

Semoga bermanfaat atas informasi ini, Apa tanggapan kawan2, tulis komentar dibawah.

Oleh: Yus Aceh
Sumb: Onvsoff.com

Tidak ada komentar: